Sabtu, 28 April 2012

Sinopsis The Equator Man Episode 2


Sun Woo masih tidak percaya ayahnya telah meninggal. Ia terus saja menyuruh mayat ayahnya untuk bangun, tapi ayahnya tetap diam. Sun Woo berteriak histeris dan terus menangis.. Kemana Jang Il ?? Ternyata Jang Il pergi untuk mencari bantuan.


[Flashback ]


Kyung Pil datang menemui Presdir Jin dan mengatakan bahwa mantan tunangan Presdir, Eun Hye melahirkan seorang anak. Selama ini ia yang telah merawat dan membesarkannya, namun sekarang ia tidak bisa lagi merawat anak tersebut karena dirinya terkena kanker hati dan umurnya tidak lama lagi. Kyung Pil memohon pada Jin No Sik untuk menerima & merawat anak tersebut. No Sik menolak dengan mengatakan bahwa bisa saja itu bukan anaknya karena Eun Hye tak lebih seperti seorang pelacur. Mendengar hal itu, Kyung Pil marah dan mengatakan bahwa ia juga berharap anak itu bukan anak No Sik, kasihan jika ia mempunyai ayah seorang bajingan. No Sik naik pitam dan terjadilah perkelahian antar keduanya. No Sik yang gelap mata langsung mencekik Kyung Pil hingga Kyung Pil tidak bergerak lagi.



Yong Bae sedang mengangkut bibit tanaman, ia berteriak pada Presdir akan menanamnya di halaman. Tak sengaja ia melihat semua kejadian itu, No Sik pun terkejut saat melihat Yong Bae sudah berada diluar jendela. Yong Bae masuk ke ruangan tersebut, ia menghampiri tubuh Kyung Pil dan berusaha membangunkannya. Ia juga bertanya mengapa No Sik begitu marah & menyebabkan hal ini terjadi, tapi No Sik diam membisu.

 
Yong Bae berusaha untuk menggendong tubuh Kyung Pil tapi gagal, ia memeriksa tubuh Kyung Pil dan ia berkata pada No Sik bahwa pria itu masih hidup. Akhirnya ia memutuskan untuk menelepon bantuan.


Melihat tindakan Yong Bae, No Sik menjadi marah dan membanting telepon, Yong Bae terkejut melihatnya. No Sik bertanya siapa lagi selain Yong Bae yang ada disini, Yong Bae menjawab hanya dirinya.


 No Sik meminta Yong Bae untuk merahasikannya dan sebagai imbalan No Sik akan membiayai kuliah Jang Il di Seoul tapi dengan syarat Yong Bae harus membunuh Kyung Pil dan membuatnya seperti kasus bunuh diri. Awalanya Yong Bae menolak, ia berlutut memohon pada No Sik agar jangan seperti itu tapi No Sik mengatakan ia akan membuat Jang il menjadi orang kaya dan berkuasa. Mendengar hal itu, Yong Bae menyetujuinya.


Mulailah Yong Bae mengetik surat kematian palsu .. Yong Bae terlihat ragu-ragu namun demi masa depan Jang Il, ia bersedia melakukannya.. ~ckckck


Malam hari, Yong Bae membawa tubuh Kyung Pil ke hutan. Ia berusaha menjerat leher Kyung Pil namun seketika membatalkannya, sepertinya dalam diri Yong Bae sedang terjadi perang antara akal dan hati.


Tapi ia memantapkan niat membunuh Kyung Pil, saat hendak menherat leher Kyung Pil, tiba-tiba Kyung Pil terbangun membuat Yon Bae ketakutan, namun ia teringat kata-kata No Sik dan saat itu juga ia membunuh Kyung Pil.


Jang Il datang ke tempat kerja Yong Bae, ia bermaksud untuk menemui ayahnya namun sang ayah tidak ada ditempat. Yong Bae yang baru kembali dari hutan kaget melihat pintu ruangannya terbuka sedikit, ia mengintip dan melihat Jang Il. Jang Il yang sedang menunggu ayahnya melihat-lihat ke sekitar dan matanya tertuju pada sebuah amplop putih. Saat ia akan mengambilnya, Yong Bae buru-buru masuk dan memarahi Jang Il yang datang kesana.


Jang Il menjawab bahwa ia hanya ingin menjemput Yong Bae karena sudah pukul 3 pagi dan Yong Bae belum pulang. Yong Bae mengatakan sebentar lagi akan pulang dan ia menyuruh Jang il untuk segera pulang. Sepeninggalan Jang Il, Yong Bae langsung membersihkan sidik jari Jang Il di amplop tersebut dan ia kembali ke hutan untuk menaruh surat palsu tersebut di saku jas mayat Kyung Pil.


Sun Woo dan Jang Il sedang berada dikantor polisi untuk memberikan keterangan perihal kematian Kyung Pil. Ajushi polisi menanyakan kapan terakhir Sun Woo bertemu ayahnya dan apa Sun Woo tahu tentang penyakit ayahnya. Sun Woo menjawab hari minggu. Ajushi Polisi mengatakan bahwa ayah Sun Woo terkena kanker hati dan kemudian memberikan catatan medis yang ada di saku Kyung Pil kepada Sun Woo. Sun Woo membacanya dan langsung terduduk lemas.


Jang il yang tadinya hanya diam, kini langsung bangkit dan meminta Ajushi polisis untuk menyelidiki kasus ini lagi. Ajushi polisi mengiyakannya dan menyuruh mereka pulang. Sun Woo dan Jang Il keluat dari kantor polisi. Sun Woo mengatakan bahwa ia masih tidak yakin ayahnya bunuh diri. Jang Il mendengarkannya dan kemudian menyuruh Sun Woo untuk pulang dan beristirahat.


Saat makan malam, Yong Bae menanyakan mengapa tiba-tiba Jang Il minta dibuatkan sup rumput laut. Jang Il menjawab bahwa hari ini teman dekatnya berulang tahun dan tadinya ia bermaksud mengundang temannya untuk makan disini tapi ayah temannya baru sja meninggal gantung diri di hutan. Mendengar itu, Yong Bae terkejut dan ia seperti ketakutan.


Yong Bae pun mengalihkan pembicarann dengan mengatakan bahwa Jang Il bisa kuliah di Seoul dan semua hutang mereka telah lunas, Jang Il kaget dan bertanya darimana ayahnya mendapatkan uang untuk kuliahnya. Yong Bae mengatakan, dirinya sudah bekerja keras dan Bos nya memberikan beasiswa untuk Jang Il dan mengajak Jang Il untuk bertemu Bos nya lusa nanti. Jang senang mendengarnya tapi ia tidak menyadari ekspresi ayahnya yang berubah dan terlihat gelisah.


Sun Woo masih meratapi kepergian ayahnya. Tiba-tiba ia mendengar suara ayahnya dan langsung mencari ayahnya hingga keluar rumah tapi tidak ada siapapun. Sun Woo berhalusinasi, ia melihat sosok ayahnya dan berbicara dengan ayhnya. Dan ia kembali menangis saat halusinasinya berakhir.


Esoknya, di kelas Jang Il tampak menatap bangku yang kosong dan bangku itu adalah bangkunya Sun Woo. Seorang teman masuk kelas dan mengajak Jang Il datang ke pesta perusahann ayahnya, Jang Il menolaknya. Tapi akhirnya Jang Il datang setelah mendengar bahwa akan ada seorang gadis spesial pada acara tersebut.. ~ckckck, dasar lelaki !

Jang Il dan 3 temannya tampak menikmati pertunjukkan 3 pria yang bernyanyi di panggung. Pembawa acara kemudian menyuruh Putri Tuan Han untuk naik ke atas panggung. Dan terlihat lah seorang gadis bernyanyi dengan memainkan gitar. Gadis itu menyanyikan lagu 'Moon River'.. Jang Il terpanah dan tidak berhenti menatap gadis tersebut.


Pertunjukkan selesai, sang gadis memperkenalkan diri. Ia bernama Han Ji Won dan berterimakasih kepada para rekan kerja ayahnya yang telah bekerja sama dengan baik. Ji Won pun mengajak mereka untuk tidak mempercayai rumor-rumor yang ada dan tetap semangat, hwaiting ! ^^.. Para hadirin berdiri dan bertepuk tangan dengan meriah, Ji Won tersenyum melihatnya.

Yong Bae dan Jang Il bertamu di rumah Presdir Jin, Ny. No Sik terus menerus memuji Jang Il yang sangat tampan meski hoby membaca buku. Jang Il tersipu dan mengucapkan terimaksih atas pujian Ny. No Sik.

 Presdir Jin menanykan alasan Jang Il memilih fakultas hukumdan Jang il pun menjawab bahwa ia ingin membantu masalah orang-orang miskin. Presdir Jin tersenyum sambil memberikan sebuah ampolop dan mengatakan bahwa itu tunjangan khusus selain beasiswa. Jang Il berterimakasih dan mereka pun pamit pulang.


Di luar ruangan, Ny. Han dan Ji Won tampak menunggu giliran bertemu Presdir Jin. Sekretaris Tuan Jin mengatakan bahwa Presdir sedang rapat. Ny. Han bermaksud memberikan bingkisan namun Sekretaris mengatakan bahawa Presdir tidaka akan menerimanya. Ji Won bangkit dari duduk dan mengatakan bahwa dulu Presdir menerimanya, menagap sekarang tidak. Sekretaris menyuruh mereka menunggu.

Saat keluar ruangan Jang Il melihat Ji Won, ia terus menatap Ji Won. Tapi kasian deh, Ji Won sama sekali tidak menoleh pada Jang Il ~hahahahaaha, aku senang.. Ji Won hanya untuk Sun Woo :p


Yong Bae meminta 30 ribu dolar pada Jang Il, Jang Il menyuruh Yong Bae mengambilnya semua. Tapi Yong Bae mengatakan bahwa ia hanya butuh 30 ribu saja.. Sepertinya kedatangan Ny Han ditolak Tuan Jin, sehingga mereka pulang dengan wajah masam. Jang Il menoleh dan terus menatap Ji Won (lagi) dan Ji Won pun tetap tidak membalas tatapan Jang Il (lagi-lagi)..

Sun Woo tampak mondar mandir menghampiri semua teman ayahnya ditempat ayahnya bekerja. Ia menanyakan perihal ayahnya sebelum hari kematiannya tapi semua orang yang ia temui tidak bisa memberikan informasi apa-apa. Sun Woo kecewa, ia merenung di prnggir dermaga.. ~poor Sun Woo :(


Dalam perjalanan pulang , Ji Won meminta ibunya untuk tidak menjilat Presdir Jin lagi. Saat mobil Ji Won sedang melintas tiba-tiba ada Ajushi yang sedang mendorong gerobak dan ingin menyebrang sehingga mobil Ji Won berhenti mendadak. Dan di saat itu pula, Ji Won melihat sosok Sun Woo, ia pun mengingat kejadian saat ia memecahkan kaca mobil Presdir Jin. Ia tersenyum dan terus menatap Sun Woo . Tapi sayang, Sun Woo sedang fokus memikirkan kematian ayahnya sehingga ia tidak memperhatikan sekelilingnya.


Soo Mi sedang berada di apotik untuk membeli sebuah obat. Saat sedang menunggu obat, tiba-tiba Jang Il masuk juga ke apotek tersebut untuk membeli obat nyeri. Jang Il terlihat gugup dan akhirnya ia memberanikan diri untuk meminta maaf apada Soo Mi, Soo Mi pun menawarkan untuk pergi minggu depan. Jang il terkejut mendengarnya.

Jang Il mengejar Soo Mi dan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa pergi pada hari minggu. Soo Mi tak kehabisan akal, ia mengajak Jang Il Ke Hye Mi Ri di hari lain, tapi lagi-lagi ekspresi Jang Il menunjukkan ia tidak akan pergi. Soo Mi bertanya apakah Jang Il mengetahui siapa ayahnya mengerti tapi Jang Il hanya diam .. Soo Mi mengatakan ia mengerti kalo Jang Il tidak bisa pergi dan menyuruh Jang Il pulang. Soo Mi bergumam, kenapa kau baik padaku di saat pertama kali mereka bertemu , ia pun tersenyum miris.


Di kantor polisi, Sun Woo kembali menemui Ajushi polisi dan mengatakan bahwa ada kejanggalan pada kematain ayahnya seperti terdapat banyak noda di baju ayahnya. Ajushi polisi hanya tersenyum dan berkata bahwa ini murni kasus bunuh diri. Atasan ajushi polisi datang, dan menyuruh Ajushi menyerahkan sebuah laporan.

Saat hendak pergi, Sun Woo mencegahnya dan bertanya apa tidak ada kemungkinan ayahnya diracun. Ajushi menyuruh Sun Woo untuk mempertimbangkan sisi lain ayahnya, misalnya apakah ayah Sun Woo pernah korupsi. Di Lobi kantor polisi, Presdir Jin sedang berdiskusi dengan atasan Ajushi polisi . Sepertinya mereka terlibat kerjasama. Di saat bersamaan, Sun Woo sedang berjalan pulang dan melewati Presdir Jin.

Dirumah Sun Woo, Jang Il sedang membaca buku sambil menunggu Sun Woo pulang. Sun Woo tiba dirumahnya dan langsung tiduran di lantai. Jang Il menceritakan bahwa dirinya telah diterima di Universitas Seoul, Sun Woo senang mendengarnya. Tiba-tiba paman Gwang Chun datang. Melihat kedatangan Paman Gwang Chun, Jang Il pun langsung buru-buru pulang.

Paman Gwang Chun datang menemui Sun Woo untuk mengadakan ritual dalam rangka mencari tahu penyebab kematian ayah Sun Woo dengan cara memanggil roh ayah Sun Woo. Sun Woo menolak dan mengatakan bahwa Paman Gwang Chun hanya ingin mendapatkan uang serta Paman Gwang Chun bukanlah peramal yang sebenarnya karena Soo Mi pernah bilang ayahnya pandai berakting. Paman Gwang Chun tidak mnyerah, ia terus menyakinkan Sun Woo. Akhirnya Sun Woo menyetujuinya.

Keesokannya, Paman Gwang Chun melakukan ritual tersebut. Ia menari-nari dan Soo Mi menertawakan tingkah ayahnya.

Tiba-tiba paman Gwang Chun sperti kesurupan, dan ia mulai bicara melantur. Ia bertingkah seperti orang yang dicekik dan terus menerus berteriak minta tolong. Sun Woo menyaksikannya dengan sambil menangis. Di tempat itu juga Yong Bae datang untuk melihat, dan ia menjadi ketakutan menyaksikan ritual tersebut. Sun Woo tak tahan ingin tahu siapa pembunuh ayahnya, ia memaksa Paman Gwang Chun yang  sedang kesurupan untuk mengatakannya tapi Paman Gwang Chun menjawab bahwa ia tidak bisa memberitahu Sun Woo.



[FalshBack Paman Gwang Chun]

Paman Gwang sedang berduaan dengan seorang wanita di hutan, Wanita tersbut marah karena Paman Gwang berbuat kurang ajar terhadap dirinya, ia marah dan langsung meninggalkan paman Gwang. Paman Gwang kesal kemudian ia meminum bir hingga mabuk dan tertidur.

Saat ia terbangun hari sudah gelap. Dari kejauhan ia melihat seseorang sedang membopong sesuatu, ia terus mengintip perbuatan pri tersebut. Betapa terkejutnya ia ternyatayang dibopong itu adalah Kyung Pil. Kyung Pil sempat sadar dan meminta tolong padanya. Tapi paman Gwang hanya diam hingga akhirnya ia menyaksikan Kyung Pil dibunuh dan diikat dibatang ppohon. Paman Gwang sempat melihat bekas luka ditangan pria pembunuh Kyung Pil

[Flashback End]

Sun Woo masih penasaran tentang siapa pembunuh ayahnya, tapi paman Gwang berbohong mengatakan tidak tahu. Bahkan ia tidak ingat apa yang tadi telah ia katakan. Sun Woo hendak pergi, sebelum pergi ia mengatakan bahwa hidupnya sekarang akan berubah dan ia seperti berlari ke dalam api..


Di tebing pinggir laut, Sun Woo menaburkan abu ayahnya. Ia menangis dan mengatakan bahwa ia tetap tidak percaya ayahnya bunuh diri.. Ia meminta tolong pada ayahnya karena ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang..

Dirumah, Sun Woo kembali membaca sebuah surat yang sepertinya itu milik ayahnya. Ia pun teringat sesuatu dan langsung mencari sesuatu. ternyata ia mencari sebuah surat lagi lalu membandingkan keduanya. Ia merasa janggal karena surat yang satu huruf 'o' tercetak sempurna sedangkan di surat yang satunya lagi huruf 'o' tercetak tidak sempurna.

Sun Woo mencoba mengetik dengan mesin Tik ayahnya, dan mendapatkan kenyataan bahwa mesin Tik ayhnya tidak dapat menegtik huruf 'o' dengan sempurna. Yang terketik justru huruf 'c'..


Jang Il dan ayahnya sedang menyiapkan makan malam. Sun Woo datang kerumah Jang Il dan memberitahu bahwa surat kematian yang ditemukan di saku ayahnya adalah palsu dan itu bukan diketik oleh ayahnya. Sun Woo berniat melaporkan hal itu kepada polisi.Pembicarann mereka didengar oleh Yong Bae, Yong Bae langsung gugup dan gelisah. Jang Il mengajak Sun Woo makan malam bersama, saat sedang makan Yong Bae bertanya kapan Sun Woo akan ke kantor polisi. Sun Woo menjawab besok ia akan pergi ke kantor polisi.

Esok hari, Yong Bae pergi menemui Presdir Jin untuk menyampaikan informasi mengenai rencana Sun Woo untuk melaporkan kasus kematian ayahnya ke polisi karena Sun Woo telah menemukan sebuah bukti. Presdir Jin dengan dingin menyuruh Yong Bae untuk tenag karena Sun Woo tidak akan pernah mendapatkan apa-apa dan semua akan berjalan baik-baik saja. Presdir juga mengatakan pada Yong Bae untuk mengurus masalah tersebut jika mengganggu dirinya dan Jang Il.

Yong Bae pergi ke rumah Sun Woo dengan tujuan mencari bukti surat kematian tersebut. Ia berhasil mendapatkannya dan bergegas pergi,

Ia terkejut menyadari Sun Woo sudah berada di dalam rumah dan ia dengan cepat menyembunyikan surat tersebut di kantong celananya. Sun Woo merasa aneh dengan kedatangan Yong Bae maka ia menelepon Jang Il. Jang Il mengataakan mungkin ayahnya sangat mengkhawatirkan Sun Woo dan ia juga menyuruh Sun Woo menerima perhatian ayahnya. Yong bae yang berhasil mendapatkan bukti surat itu langsung membakarnya.


Presdir Jin memberikan sebuah memo dan memerintahkan sekretarisnya untuk mencari tahu tentang seseorang..

~Thailand~


Tuan Moon sedang membaca sebuah dokumen, Sekretaris pribadinya datang dan mengatakan bahwa ada surat dari Korea untuknya. Tuan Moon membuka surat itu dan membacanya. Surat tersebut berasal dari Kyung Pil yang memberitahu bahwa Eun Hye melahirkan seorang anak sebelum ia meninggal dan ia meminta tuan Moon untuk menjaga anak itu..


~Korea Selatan

Sun Woo menyadari bukti surat tidak ada ditempat ia menyimpannya. Ia pun menggeledah seisi kamar untuk mencari bukti surat tersebut tapi hasilnya nihil. Ia sedih karena bukti surat tersebut telah hilang

Keesokan hari, saat Soo Mi sedang berjalan, ia melihat sebuah spanduk . Ia membaca spanduk tersebut yang ternyata berisi tentang Jang Il yang telah diterima di Fakultas Hukum Universitas Seoul..

Jang Il sedang membaca koran, ia bolak balik menelusuri nama-nama yang diterima di Universitas Seoul. Dan akhirnya ia tersenyum saat membaca nama Han Ji Won juga diterima di Universitas Seoul..

Di sebuah restoran, tampak Ji Won sedang makan bersama ayahnya. Saat meminum wine, Ji Won sangat senang dan mengatakan bahwa wine tersebut sangatlah. Tuan Han mengatakan bahwa ini hari terakhir mereka menikmatinya dan ia meminta Ji Won untuk mengerti keadaannya sekarang. Ji Won tersenyum dan memberikan dukungan pada ayahnya, ia berjanji akn membuat semunya kembali baik dan ia juga mengatakan akan mengingat rasa wine itu.. Sepertinya ayah Ji Won sedang mengalami kebangkrutan.


Sun Woo sedang mengambil jaket di lemari tiba-tiba ia tertarik pada sebuah kotak. Ia bermaksud untuk mengambil kotak tersebut namun karena kurang hati-hati kotak tersebut jatuh. Saat sedang membereskan isi kotak tersebut, ia menemukan sebuah foto ayahnya sedang bersama Presdir Jin dan satu pria lain.

Di sebuah kedai makan tampak sedang berlangsung acara syukuran Jang Il yang telah berhasil diterima di Universitas Seoul. Yong Bae menyambut para tamunya dan menjamu mereka dengan ramah. Paman Gwang ikut datang ke acara tersebut. Saat Yong Bae menyediakan makanan di meja paman Gwang, paman Gwang melihat bekas luka yang mirip dengan bekas luka pembunuh ayah Sun Woo. Paman Gwang lalu bertanya mengenai asal usul Yong Bae dan keluarganya, teman paman Gwang menunjukkan anak Yong Bae yang ternyata itu adalah Jang Il.

Paman gwang bertanya pada temannya apa Yong Bae mengenal Kyung Pil, temannya menjawab tidak tau dan berniat untuk bertanya langsung dengan Yong Bae. Sebelum sempat bertanya, paman Gwang dengan gesit menutup mulu temannya dengan sendok.. Paman Gwang terus memperhatikan Yong Bae dan tiba-tiba ia melihat Sun Woo datang. Ia melihat kedekatan Sun Woo dan Jang Il, ia bergumam bagaimana bisa Sun Woo berteman dengan Jang Il, Sun Woo sungguh ceroboh. Sun Woo mengucapkan selamat pada Jang Il. Jang Il mengajak Sun Woo untuk ikut dengannya ke Seoul dan kuliah bersama, tapi Sun Woo menolak karena ia tidak bisa pergi. Ia memilih fokus untuk menyelidiki kasus ayahnya, Jang Il pun berjanji jika ia lulus ujian jaksa maka ia akan membantu masalah Sun Woo. Pembicaraan mereka didengar Yong Bae, Yong Bae terkejut dan menjadi gugup.

Paman Gwang yang setengah mabuk menyuruh Sun Woo untuk tidak berteman dengan Jang Il karena Jang Il adalah anak bengsek berhati dingin. Sun Woo menyuruh paman Gwang untuk berkaca. Paman Gwang kemudian mengatakan jika mereka teman baik mengapa ayah mereka tidak berteman. Sun Woo menjawab bahwa ayah mereka tidak pernah ketemu karena sibuk bekerja, Ia pun pergi meninggalkan paman Gwang.


Sun Woo menghampiri Jang Il, ia mengatakan mengapa Jang Il banyak minum padahal besok harus ikut tes fisik. Jang Il menjawab bahwa dirinya sangat senang dan bersyukur jadi ia minum banyak. Sun Woo menyuruh Jang Il masuk kerumah dan sebelum masuk ke rumah Jang Il berjanji akan lulus menjadi jaksa sehingga ia bisa membantu masalah Sun Woo.

Di perjalanan pulang, sebuah mobil menghampiri Sun Woo.  Tiba-tiba dari dalam mobil keluar seorang pria yang langsung membekap dan menutup kepala Sun Woo dengan kain hitam. Ternyata Sun Woo ditangkap oleh preman-preman penagih hutang ayah Jang Il.

Ketua preman mengatakan bahwa anak buahnya yang dihajar Jang Il hampir mati karena ususnya pecah dan Sun Woo harus menanggung kesalahan Jang Il. Ia memerintahkan Sun Woo untuk menghajar Jang Taek (seorang ketua preman lain). Jika Sun Woo tidak mau, maka ia akan mempermalukan Jang Il di Universitasnya dan bahkan mereka akan membakar Jang Il. Sun Woo diberi sebuah pisau. Saat akan pergi ia memikirkan sesuatu dan kemudian ia berjalan pergi..



*Bersambung ke episode 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar, krn itu berarti kalian menghargai tulisan aku:))..