Rabu, 25 April 2012

Sinopsis The Equator Man Episode 1




Seorang pria terlihat terburu-buru mengendarai mobil, di tengah perjalanan ia berhenti sejenak . Terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.. Sesaat kemudian, ia memacu mobilnya dengan sangat cepat..


waaaww, ajushii keren *kedip2mata..

Seorang pria lain tampak tergesa-gesa berjalan di daerah pemukiman yang sepertinya berada di pelosok kota. Raut wajahnya terlihat dingin...


Sampailah ia di sebuah bangunan tua dan memberi kode pada dua orang penjaga.. Penjaga pun mengerti maksud kedatangan pria itu dan mempersilahkan masuk. Ternyata, bangunan tua tersebut basecamp penjual senjata apai (pistol).. Dan tujuan pria tersebut tidak lain tidak bukan untuk membeli pistol yang ia inginkan.. Maka mulailah ia memilih-milih jenis pistol sesuai kehendaknya lalu membayarnya dan bergegas pergi...


Di sebuah villa, terlihat lelaki tua sedang duduk santai sambil menikmati sunset.. Ia mengetahui pria yang membeli pistol tersebut datang dan berkata bahwa sunset hari ini sangat indah... "Sangat indah bukan??, Aku sangat menyukai tempat ini"...


"apa kau iri ??" sahut pria berpistol.. Pria tua tersebut mengatakan mengapa ia harus iri, sedangkan tempat ini adalah milikku.
"Dan tidak akan menjadi milikmu ! ", ujar pria berpistol
" Apa aku belum pernah bilang padamu ?? ", " Aku akan mengambil semua yang pernah jadi milikku",..
Pria tua melanjutkan perkataannya, bahwa ia bukanlah orang yang mudah menyerah dan apapun yang terjadi ia akan tetap mengambil apa yang menjadi miliknya seperti semula.. Pria berpistol marah mendengar perkataan pria tua itu, sontak ia mengeluarkan pistol dan menodongkannya kearah pria tua tersebut...


Pria berpistol berkata bahwa ia telah menulis surat kematian untuk pria tua itu dan untukknya sendiri, sehingga pria tua tidak perlu takut.. Pria tua kaget dengan tindakan pria berpistol kemudian berkata sepertinya kau lupa bahwa akulah yang memberimu bantuan.. "Aku tidak tau kalau bantuan itu bercampur dengan darah", pria berpistol terlihat begitu marah.

Pria tua tertawa sinis dan berkata apa pria berpistol tetap menolak bantuannya meski tau bantuan itu bercampur darah, yang seketika membuat pria berpistol tak sanggup berkata-kata.. Perkataan pria tua itu semakin membuatnya marah dan ia menarik pelatuk pistol seraya berkata "Selamat tinggal Presdir Jin No Sik "..

"Jang il, hentikan !", pria yang tadi mengendarai mobil masuk dan menyuruh pria berpistol untuk tidak membunuh presdir Jin.. Jang il kaget dengan kedatangan pria tersebut..


Bukannya menuruti perkataan pria tersebut, Jang il malah makin menodongkan pistol kearah presdir Jin seraya berkata " Kau datang disaat yang tepat Kim Sun Woo, sebentar lagi kau akan menyaksikan pertunjukkan yang sangat bagus".. Kim Sun Woo memohon kepada Jan il untuk menghentikan tindakannya..

"Jika Kim Sun Woo adalah anakmu betapa bagusnya, aku sangat menyesalinya".
"Kau sama saja seperti ayahmu, Bodoh ".. Presdir Jin dan Jang il saling menatap tajam..

Peluru siap ditembakkan, seketika itu juga Kim Sun Woo berdiri di depan Jang il sambil menyingkirkan pistol.. Jang il marah, dan berbalik menodongkan pistol tepat di depan kepala Kim Sun Woo.. Kim Sun Woo hanya menatap sedih tindakan Jang il....




Flashback, 15 tahun yang lalu....


Seorang remaja pria melompati tembok pagar sekolah...

 Ia tersenyum karena berhasil melompati tembok tersebut.. Ia adalah Kim Sun Woo remaja ..

Didalam kelas, Pak guru sedang memberikan sebuah penghargaan tertinggi atas prestasi seorang murid yang berhasil memenangkan Olimpiade Matematika Nasional.. Seisi kelas bertepuk tangan..



Murid tersebut merasa bangga dan tersenyum.. Teman-temannya merasa kagum dan memberi selamat kepadanya..

Pak guru mengingatkan mereka untuk rajin belajar karena sebentar lagi ujian akhir dan ia ingin kelas ini tetap menjadi kelas no.1 di sekolah.. Pintu kelas terbuka, masuklah Kim Sun Woo ke dalam kelas..



Pak guru terdiam dan seluruh siswa menoleh kearah Kim Sun Woo.. Tentu saja ia langsung mendapat teguran dari pak guru.. Pak guru terlihat kesal, jika kau terus begini bagaimana kau akan berhasil dalam ujian akhir nanti.. Kau hanya membuat nilai rata-rata kelas menjadi turun.. Pak guru meminta kepada seluruh siswa untuk melakukan yang terbaik saat ujian nanti...

Saat ujian pun tiba, semua siswa terlihat begitu tekun mengerjakan soal ujian dan seisi sekolah menjadi begitu tenang, hingga para preman masuk ke dalam kelas dan membuat keributan.. Preman tersebut mencari Jang Il.. Seorang dari preman itu berkata bahwa mereka mencari Jang il, dan siapa diantara para siswa tersebut yang bernama Jang il.. Bu guru yang sedang mengawas ketakutan dan berkata kepada preman-preman tersebut untuk pergi karena sedang ada ujian.. Tapi preman-preman tersebut tidak peduli dan kembali mencari Jang il, semua siswa memandang ke arah Jang il.. Tapi Jang il diam saaja, ia berusaha menahan takutnya hingga menyebabkan pensil yang dipegangnya patah.. Dan tentu saja salah seorang preman langsung mengenalinya, dan bertanya dimana ayah Jang il.. Jang il berkata tidak tau.. Pria tersebut marah, dan langsung mencengkeram kerah baju Jang il.. "Sampai ayahmu melunasi hutangnya, kau ikut bersama kami ".. Pria tersebut membawa Jang il keluar kelas dengan kasar.. Melihat temannya diperlakukan seperti itu, Kim Sun Woo tidak terima dan bergegas keluar untuk menolong Jang il dari para preman.. Dan terjadilah perkelahian antara Kim Sun Woo dengan para preman..



Hanya Kim Sun Woo yang berkelahi ?? Jang il kemana ??

Ternyata ia buru-buru kembali kekelas dan langsung mengerjakan soal ujian.. Awal aku melihat tingkah Jang il yang buru-buru kembali ke kelas, aku kesal padanya bagaimana bisa ia pergi begitu saja meninggalkan Kim Sun Woo yang sedang berkelahi membelanya.. Tapi akhirnya aku senang, ternyata Jang il berbuat begitu agar ia bisa memberikan Kim Sun Woo contekan ujian.. ^^



Kim Sun Woo yang kembali ke kelas dengan sedikit luka hanya bisa bengong melihat tingkah Jang il yang memberinya contekan ujian.. Jang il hanya menoleh dan tersenyum tipis..

Keduanya kemudian pulang sekolah bersama, dan di tengah perjalanan mereka berhenti dan saling berbicara.. Kim Sun Woo bertanya pada Jang il, apa yang telah ia lakukan.. Jang il bingung, Kim Sun Woo menjelaskan pertanyaannya, apa yang kau lakukan, kau memberi contekan padaku.. Jang il menjawab, aku akan memberimu contekan sampai akhir ujian sekolah, hanya itu yang bisa ku lakukan, terimakasih atas bantuanmu..

"memang aku memintamu ?" tanya Kim Sun Woo .. " Jadi mengapa kau keluar kelas dan menolongku??"..
" Lalu apa aku hanya harus diam dikelas dan menyaksikanmu ??".. "Mereka nanti akan kembali lagi", ujar Jang il..

" jadi ??" tanya Kim Sun Woo..

Jang il meminta kepada Kim Sun Woo untuk menolongnya dan sebagai imbalan ia akan memberkani contekan ujian...  Kim Sun Woo setengah tertawa, kau mati atau hidup itu urusanmu sendiri dan aku tidak peduli dengan ujianku..

Malam hari dirumah Kim Sun Woo.. Ayah Kim Sun Woo berteriak senang karena nilai ujian anaknya memuaskan.. "Anakku hebat, anakku sangat hebat"



Ayah Sun Woo mengatakan bahwa ia sangat bangga dengan Sun Woo.. Biasanya Sun Woo hanya berkelahi tapi sekarang Sun Woo mulai sadar.. Sun Woo hanya tersenyum sambil merapikan rambutnya di depan cermin.. Ayah Sun Woo sangat senang dan ia pun mencium pipi Sun Woo, dan tentu saja membuat Sun Woo buru-buru melepaskan serangan ciuman ayahnya.. LOL

Ayahya bertanya bagaimana bisa Sun Woo kali ini mendapat nilai bagus, Sun Woo berbohong bahwa ia hanya ingin menunjukkan bahwa ia mampu mendapat nilai bagus pada seorang teman yang suka mengejeknya.. mendengar hal itu ayah Sun Woo tersenyum senang, dan mengingatkan Sun Woo untuk terus belajar.. "Tentu saja aku akan terus belajar, aku tidak ingin sepertimu ".. " Aku walaupun tidak belajar, tapi aku sangat pintar ", jawab ayah Sun Woo.. "berarti ibu yang tidak pintar".. " Jangan berkata seperti itu, ibumu adalah orang yang sangat pintar".. dan mereka tersenyum sambil berbaring bersama..

Ayah Sun Woo mengajak Sun Woo untuk ikut pergi ke pasar.. "tidak mau, tidak mau".. "kau harus ikut"
Ayah Sun Woo mengelitiki Sun Woo agar ia cepat beranjak bangun dari kasur.. Sun Woo pun membalas ayahnya dengan berusaha melorotkan celana ayahnya.. ~hahahaha, Like father like soon


Mereka pun pergi menuju pasar dengan mengendarai mobil angkutan ayah Sun Woo. Ditengah perjalanan Sun Woo melihat Jang il sedang jalan berdua seorang pria yang terlihat seperti ayahnya.. Ayah Sun Woobertanya apakah ia temanmu, Sun Woo mengiyakan.. Sun Woo bilang bahwa anak itu adalah orang yang tidak disukainya di sekolah.. Ayah meningatkan Sun Woo untuk tidak melakukan hal-hal buruk karena itu membuat wajahnya menjadi semakin banyak kerutan.. Sun Woo mengatakan bahwa ayahnya tidak perlu khawatir dengan dirinya, lebih baik ayahnya pergi ke rumah saki dan jangan terus menerus mminum obat setiap hari.. Jika ayahnya tidak ke rumah sakit untuk periksa maka ia akan mogok sekolah, ayah Sun Woo mengiyakannya..

Di sebuah pesta terlihat begitu banyak tamu berdatangan.. dan Presdir Jin muda sibuk menyambut para tamunya..


Sekretaris nya datang mendekat dan memberitahu bahwa Kim Kyung Pil (Ayah Sun Woo)  menelepon berkali-kali dan ingin sekali bebrbicara dengan Presdir Jin.. Presdir Jin pun menerima telepon tersebut..


Kyung Pil memberitahu bahwa anak Presdir Jin dari tunangannya dahulu masih hidup dan ia yang telah membesarkan anak itu.. Presdir kaget dan meminta Kyung Pil jangan menghubunginnya lagi..


Sun Woo masuk ke kedai makan, dan memakan sesuatu disana..


Ternyata Jang il dan ayahnya juga makan ditempat yang sama dengan Sun Woo.. Ayah Jang il memesan sup daging sapi.. Saat sup datang, ayah Jang il mengambil daging sapi di mangkuknya dan memberikannya untuk Jang il.. Jang il menolak, tapi ayah berkata bahwa daging di sup nya sudah banyak dan ia memberikan untuk Jang il agar Jang il tambah semangat belajar .. Mereka berdua menikmati makanan mereka..



Kenikmatan tersebut tidak berlagnsung lama karena para preman yang sebelumnya mendatangi Jang il di sekolah kini mendatangi mereka berdua..



Preman tersbut meminta Jang Taek melunasi hutanghya, Jang taek ia akan melunasinya nanti.. Mendengar hal itu, Jang il berkata ia yang akan melunasi hutang ayahnya beserta bunga dan bunga dari bunganya.. Preman tersbut malah mengguyur Jang il dengan soju.. Mereka pun menempelkan besi panas ditangan Ayah Jang il..

Melihat hal itu Sun Woo yang tadinya diam, kini tak mampi lagi menahan amarahnya.. Bagaimana biasa kalian mengacaukan makan malam ayah dan anak ??.. Sun Woo mengajak preman tersebut keluar dan ia berkelahi dengan para preman..

Jang il bermaksud menolong Sun Woo, tapi ayahnya menghalanginya dan berkata bahwa sebaiknya Jang il pulang dan belajar.. ~heh, anak & ayah sama ajj !!

Jang il melawan ayahnya, dan segera berlari ketempat Sun Woo.. Ia memukul preman-preman tersebut dan alhasil kini mereka dikejar para preman yang tidak terima temannya mereka pukulin..



Mereka pun berhasil meloloskan diri, dan kini mereka duduk bersama sambil beristirahat.. Jang il bercerita mengenai hutang ayahnya.. Ayahnya mulai terpuruk saat kematian ibu Jang il, sejak sat itu ayahnya menjjadi pemabuk & penjudi berat sehingga membuat hutangnya makin lama makin banyak.. Jang il mengatakan bahwa hal ini terjadi karena ia & ayahnya adalah orang miskin & orang miskin selalu dinjak-injak.. Jang il bercita-cita menjadi jaksa agar ia dapat membalas dendam pada orang-orang yang telah berbuat jahat pada ayahnya.. Sun Woo hanya tersenyum mendengar perkataan Jang il, ia lalu meningatkan bahwa balas dendam tidak akan membuat semuanya menjadi lebih baik dikemudian hari.. Kunci menjalani hidup ini hanyalah bersabar.. Jang il seharusnya tetap fokus belajar sehingga dapat meraih cita-citanya bukan semata-mata hanya untuk membalas dendam..

Jang il tidak suka mendengar kata-kata tersebut dari mulut Sun Woo dan ia beranjak pergi.. Tiba-tiba Jang il pingsan.. Sun Woo panik dan segera membawa Jang il ke rumah sakit..

Paginya, jang il terbangun dan merasa asing dengan tempat tersebut.. Ia menoleh ke bawah dan melihat Sun Woo sedang tertidur pulas.. ia pun memanggil Sun Woo beberapa kali namun Sun Woo tetep terlelap.. Panggilan terakhir Jang il mampu membuat Sun Woo terbagun.. Sun Woo langsung bertanya apakah Jang il baik-baik saja, Jang il tersenyum dan mengangguk..




Keesokan pagi disekolah, Jang il tersenyum pada Sun Woo yang baru saja masuk kelas, Su Woo pun membalas senyuman Jang il seraya bertanya apakah tangan ayah Jang il sudah baikan, Jang il pun mengiyakanya..


 Pak guru masuk ke dalam kelas sambil meneriakkan nama Sun Woo.. " mana Kim Sun Woo ??''. Sun Woo berdiri dan guru menyuruh Sun Woo ikut keruangannya..


Rupanya Sun Woo dipanggil karena ketahuan berkelahhi semalam dan pak guru memberikan hukuman berupa skorsing beberapa hari untuk Sun Woo.. jang il mengintip dari balik pintu, ia berniat mengakui bahwa dirinya ikut berkelahi tiba-tiba mengurungkan niatnya & kembali ke kelas niatnya .. ~ckckck


Kyung Pil memohon kepada pak guru untuk memaafkan Sun Woo, sampai-sampai ia berlutut di hadapan pak guru tapi pak guru tak menggubrisnya dan malah meninggalkan ayah Sun Woo..


Sun Woo yang mengetaahui tindakan ayahnya tersebut langsung berlari menemui ayahnya dan ia sangat marah, mengapa ayah melalukan hal ini.. Ayah Sun Woo tak bergeming dan menyuruh Sun Woo pergi..Sun Woo menarik ayahnya untuk segera bangkit .. Ia akan terus begini sampai pak guru mencabut hukuman Sun Woo..


 Ayah & anak tersebut pulang bersama, Sun Woo Meminta maaf kepada ayahnya.. ayahnya sangat terpukul atas kejadian ini, ia telah berusaha membesarkan Sun Woo dengan baik , mengapa Sun Woo bisa menjadi seperti ini (anak nakal)..


Meski begitu Kyung Pil terlihat tidak mempercayai bahwa Sun Woo yang melakukan hal tersebut.. Ia bertanya pada Sun Woo apakah Sun Woo benar-benar melakukannya, Sun Woo diam dan hanya mampu tertunduk.. Kyung Pil menganggap itu sebagai jawaban Sun Woo.. Mata Kyung Pil berkaca-kaca, ia meminta maaf karena telah gagal menjadi seorang ayah yang baik.. Sun Woo merasa sedih tapi ia juga tidak bisa menjelaskan yang sebenanrnya demi melindungi Jang il.. Maka Sun Woo berkata, bahwa hidupnya tak akan berakhir seperti ini dan ayah harus percaya padaku.. Ayah mengajak Sun Woo pulang dan makan malam.. Sun Woo hanya tersenyum getir sambil bergumam "jam segini mau makan apa??"..~sepertinya malam sudah larut, sehingga Sun Woo berkata demikian

Jang il menatap mereka dari kejauhan..




Esoknya, sun Woo yang sedang mendapat hukuman terlihat sedang melakukan push-up diatas meja kerja guru.. Jang il datang menemui Sun Woo..




Jang il menanykan mengapa Sun Woo tidak mengatakan yang sebenarnya kepada pak guru bahwa dirinya ikut berkelahi pada malam itu.. 



Sun Woo tersenyum, tidak perlu melibatkanmu dalam hal ini.. Jang il marah mengapa Sun Woo selalu berusaha menjadi pahlawan, sedangkan mereka tidak memiliki hubungan khusus..Sun Woo mengerti maksud Jang il, Jang il tidak ingin mempunyai hutang budi pada Sun Woo dan juga tidak ingin jika Sun Woo memandang rendah dirinya.. Sun Woo mengatakan bahwa tidak ada hutang budi dan ia tidak pernah memandang rendah Jang il.. Sun Woo mnyuruh Jang il kembali ke kelas dan belajar agar kelak menjadi jaksa dan dapat membalas dendam pada preman-preman tersebut.. Mendengar hal itu Jang il naik pitam, ia melayangkan tinju ke wajah Sun Woo.. Sun Woo hanya tersenyum ditinju Jang il, ia malah berkata sepertinya Jang il mulai membaik..(Maksudnya kemampuan Jang il dalam berkelahi).. Jang il kemudian mencengkram kerah baju Sun Woo, "Kau jangan pernah menaruh tinju di depanku, bodoh !".. ~Lho, kan Jang il yang ninju Sun Woo duluan, ckckck



Sun Woo melepaskan cengkraman jang il dan bermaksud pergi.. Tapi lagi-lagi Jang il marah dan mengatakan agar Sun Woo tidak sok berani di depannya.. Kemudian ia menyerang Sun Woo hingga keduanya jatuh di lantai.. Keduanya saling serang dan tindakan mereka dilihat oleh pak guru..





Pak guru menanyakan mengapa Jang il berada disini, Jang il berbohong dengan mengatakan bahwa ia datang kesini untuk menemui sun Woo dan bermaksud mengajari Sun Woo materi pelajaran agar nilai rata-rata kelas tidak turun. Sun Woo kaget mendengar tapi tak mampu mebantahnya.. Pak guru yang telah melihat mereka bertengkar berkesimpulan bahwa Sun Woo tidak ingin diajari sehingga mereka bertengkar dan pak guru memukul kepala Sun Woo dengan penggaris kayu..

Jang il memberikan Sun Woo soal latihan dan meminta Sun Woo menyelesaikan soal tersebut, Sun Woo tidak mau dan meminta Jang il untuk berhenti berpura-pura mengajarinya karena semua guru telah pulang.. 


Sun Woo hendak pulang namun dicegah oleh Jang il, Jang il berteriak pada Sun Woo, "Selesaikan sekarang juga !!".. Sun Woo dengan ogah-ogah menyelesaikan soal di papan tulis..



 Saat Sun Woo selesai mengerjakan soal, Jang il bertanya apakah Sun Woo menghafal semua jawaban dibuku.. Sun Woo tersenyum dan langsung melayangkan tinjunya ke arah Jang il, dengan sigap Jang il menahan tinjuan Sun Woo.. 


Sun Woo pun senang atas tindakan Jang il yang mampu menghindar dari serangannya.. Kini keadaan berbalik karena justru Sun Woo yang menjadi guru bela diri Jang il.. Dan mereka berlatih bela diri bersama di ruang kelas.. ^^



Presdir Jin sedang meninjau pembangunan sebuah bangunan bergaya rumah tradisional korea, mungkin itu rumah baru Presdir Jin.. Sekretaris pribadinya mengatakan bahwa pembangunan akan selesai minggu depan, mereka pun bergegas pergi..


Saat akan pergi, tiba-tiba Jang Taek (ayah jang il) menyapa Presdir.. Presdir bertanya pada sekretarisnya tentang Jang taek dan ia diberitahu bahwa Jang taek bekerja keras untuk membiayai putranya yang akan kuliah di Seoul dan untuk membayar semua hutangnya yang menumpuk pada rentenir.. Presdir terlihat tidak suka.. Sekretarisnya memberitahu Presdir bahwa ia akan memecat Jang Taek setelah proyek pembangunan tersebut selesai..


Malamnya Presdir bertemu dengan Presdir Han untuk membahas masalah pemecatan Presdir Han.. Presdir Han minta bantuan Presdir Jin agar dirinya tidak dipecat dari perusahaan.. Presdir Jinmengusulkan agar mereka bicara di tempat lain..


Presdir Han menanyakan perihal gosip yang mengatakan bahwa Presdir Jin menyogok para pemegang saham, Presdir Jin menjawab bahwa itu tindakan dari mereka yang mengkhianati Presdir Han.. Presdir Jin balik menuding Presdir Han menggunakan unag perusahann untuk biaya kuliah putrinya di luar negeri, tentu saja Presdir Han menyangkalnya karena biaya itu murni biaya pribadinya.. Presdir Jin mengatakan rapat pemegang saham yang menentukan..


Pembicaran mereka didengar oleh putri Presdir Han dan ia sangat kesal tidak terima ayahnya dituduh menghabiskan uang perusahaan (korupsi)..


Di sebuah parkiran mobil, terlihat Sun Woo berusaha membuka pintu mobil satu per satu, ia seperti hendak bersembunyi.. Akhirnya ia menemukan mobil yang pintunya bisa dibuka, masuklah ia ke dalam mobil tersebut..



Putri Presdir Han keluar menuju parkiran mobil dan mencari sebuah mobil, kemudian ia mengambil batu dan memecahkan kaca mobil tersebut dan Sun Woo hanya menatap perbuatan gadis tersebut dari dalam mobil.. Gadis itu menyadari bahwa ada seseorang di dalam mobil itu dan ia pun menengok ke dalam mobil dan saat bersamaan Sun Woo pun sedang menatapnya..




Tiba-tiba 3 orang pria datang dan bertanya pada gadis tersebut apakah melihat pemuda memakai kaos biru..Sang gadis menoleh ke arah mobil, Sun Woo memberikan kode menyuruh gadis tersebut untuk tidak memberitahu 3 pria tersebut..

Setelah 3 pria pergi, Sun Woo keluar dari mobil tersebut dan mengambil batu dari tangan gadis itu .. Ia memukulkan batu ke kaca mobil, Putri Presdir Han bengong melihatnya.. Sun Woo membuang batu tersebut dan mengucapkan terimakasih..



Presdir Jin berjalan menuju mobil dan kaget melihat kaca mobilnya telah hancur.. Ia memerintahkan Sekretarisnya untuk menyiapkan mobil yang lain..


Putri Presdir Han tersenyum puas melihat hasil perbuatannya dan Sun Woo..


Sun Woo terus mengingat gadis itu dan ia mnyesal karena ia tidak menanyakan nama gadis tersebut.. "Gadis yang aneh",


Esoknya, para siswa heboh karena kedatangan siswi pindahan dari Seoul.. Dua sahabat tidaj begitu tertarik dengan berita tersebut.. Terbukti Sun Woo asik tertidur dikelas, sedangkan Jang il sibuk mengoreksi jawaban latihan Sun Woo.. "Kim Sun Woo, kau salah satu, yang lainnya benar".. Ia pun bergegas pergi..

Jang Il berjalan pergi dengan menggunakan payung,..


 Tiba-tiba seorang gadis berlari dari arah belakang Jang il dan meminta bantuan Jang Il untuk membiarkan dirinya satu payung dengan Jang Il.. Jang Il pun setuju..


Di perjalanan, sang gadis menanyakan letak akademik seni seoul, Jang il memberitahu bahwa akademik Seoul berada di Jalan berikutnya.. Gadis itu mengucapkan terimaksih dan berlari menuju akademik Seoul.. 


Jang il mengejarnya dan mengatakan bahwa tujuan mereka searah dan mengajak gadis itu untuk pergi bersama.. 

Sore hari, Sun Woo dan Jang Il sedang berada disebuah jembatan.. Seperti biasa mereka mengobrol tentang banyak hal..


Sun Woo menyuruh Jang Il untuk masuk Universitas Seoul dan dirinya yang akan membiayai kuliah dan hidup Jang Il selama di Seoul.. Jang Il berkata bahwa Sun Woo sudah gila dan menyuruh Sun Woo untuk mengurus dirinya sendiri..
Sun Woo berkata dengan tegas bahwa ia akan melakukan itu untuk Jang il kemudian ia bergegas pergi.. 

Paginya, Jang Il berjalan ke sebuah ruang kelas, ia menatap seorang gadis yang sedang melukis.. Gadis yang beberapa hari lalu menumpang payung padanya..


Jang il masuk ke ruangan tersebut dan memuji bahwa lukisan sang gadis sangat indah.. Sang gadis menoleh dan tersenyum serta mengatakan bahwa dirinya sangat berbakat dalam hal melukis.. Gadis itu juga mengatakan keinginannya untuk pergi ke Hye Mi Ri karena pemandangan disana bagus dan ia sangat ingin melukis disana.. Tapi ia tidak tau cara pergi ke Hye Mi Ri..


Sang gadis memberikan sebuah gulungan kertas kepada Jang Il, Ia mengatakan bahwa itu hadiah atas bantuan Jang Il kemarin..


Jang il menerimanya dan kemudian pamit kembali ke kelas.. Di dalam kelas ia membuka gulungan kertas tersebut dan ia mendapati lukisan dirinya.. Ia pun berlari menuju ruangan tadi dan mengatakan bahwa ia akan mengajak gadis tersebut ke Hye Mi Ri sebagai balasan atas lukisan tersebut.. Sang gadis senang , mereka sepekat untuk pergi di hari minggu..


Sun Woo dan Jang Il pulang bersama, Sun Woo menanyakan Jang il yang terus tersenyum sepanjang hari, Jang Il tidak menjawab.. 

 


Di perjalanan Sun Woo bertemu dengan teman lama ayahnya, ajushi melihat Jang Il dan langsung berkata bahwa Sun Woo jangan berteman dengan anak itu.. Sun Woo tersenyum dan mengatakan bahwa ajjushi tidak perlu khawatir karena Jang Il anak yang baik..

 
Sun Woo pamit kepada ajushi.. Sun Woo dan Jang il meneruskan perjalanan mereka, Jang il mengatakan bahwa ia tidak menyukai ajushi tersebut.. ~hahahaaa

Kyung Pil sedang berada di rumah sakit dan dokter memberitahu hasil pemeriksaan Kyung Pil.. Dokter mengatakan bahwa Kyung Pil terkena kanker hati stadium akhir dan hidupnya bisa dikatakan tidak lama lagi..


Kyung Pil kaget mendengar hal tersebut dan ia pun bergegas pulang.. Sesampainya dirumah ia menulis sebuah surat.. Mungkin seperti surat wasiat untuk Sun Woo..


Jang il tengah berjalan pulang dari sekolah dari kejauhan ia melihat gadis pelukis dan bermaksud untuk menghampiri gadis tersebut.. Tapi ia mengurungkan niatnya saat melihat gadis itu masuk ke rumah ajushi yang ditemuinya bersama Sun Woo..



Ia bergegas pulang .. Sesampainya dirumah ia membuka kembali lukisan yang diberikan gadis tersebut..


Mengingat sang gadis adalah anak ajushi tersebut ia meremas lukisan itu dan membuangnya..


Hari minggu telah tiba, gadis tersebut sibuk menyiapkan penampilan terbaiknya.. Setelah selesai, ia pun menuju pinggir pantai seperti kesepakatannya dengan Jang il untuk bertemu disana..Sekian lama menunggu, yang ditunggu ternyata tidak datang.. Sang gadis merasa sangat kecewa.

 Jang Il dengan santainya berada di toko buku bersama Sun Woo dan tengah asyik mebaca sebuah buku.. ~ckckck, lelaki ini~

Sun Woo terlihat sedang membolak-balikkan sebuah buku dan tak sengaja ia menoleh ke arah luar.. Ia melihat seorang gadis yang ia kenal..Kemudian ia keluar dan memanggil gadis tersebut, "Choi Soo Mi, Choi Soo Mi".. Gadis tersebut meoleh ke arahnya.. Ternyata gadis itu adalah gadis pelukis..


Mereka pun berbincang karena telah lama tidak bertemu.. Sun Woo mengatakan bahwa ia kemarin bertemu paman Gwang Chung, dan Soo Mi meminta Sun Woo untuk berpura-pura tidak mengenal ayahnya karena ia juga berpura-pura tidak mengenal ayahnya sendiri.. Sun Woo meminta Soo Mi untuk tidak bersikap seperti itu..

Saat sedang asyik mengobrol, Soo Mi melihat Jang Il keluar dari toko buku.. Sun Woo yang menyadari Jang Il ada dibelakangnya kemudian menoleh ke arah Jang il. Jang Il kaget melihat Soo Mi dan buru-buru pergi.. Soo Mi menanyakan apa Sun Woo berteman dengan pemuda itu, Sun Woo menjawab bahwa Jang Il adalah teman baiknya.. " apa ia tahu bahwa ayahku seorang peramal".. "aku tidak tahu".. Soo Mi menyuruh Sun Woo untuk pergi duluan.. Dan ia pulang dengan wajah kecewa bercampur sedih.

Kyung Pil tengah menunggu kedatangan Sun Woo dipinggir jalan.. Sun Woo yang baru pulang menanyakan apa yang dilakukan ayahnya disini.. Kyung Pil mengatakan bahwa ia ingin melihat Sun Woo sebelum ia pergi.


Kyung Pil mengatakan bahwa pada hari Jumat besok, Sun Woo harus pergi ke kota karena ada seseorang yang harus ia temui dan Kyung Pil akan menunggu Sun Woo disana. Kyung Pil kemudian mengatakan bahwa ia tidak bisa tinggal lagi dengan Sun Woo. Sun Woo menyangka bahwa ayahnya ingin menikah, tapi Kyung Pil membantahnya. Sun Woo bingung dengan perkataan ayahnya.. Akhirnya Kyung Pil mengatakan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan ia terkena kanker hati

Sun Woo kaget mendengarnya dan langsung memberi semangat pada ayahnya bahwa Kyung Pil tidak akan mati. Banyak orang yang sembuh dari penyakit kanker. Kyung Pil tersenyum mendengar perkataan Sun Woo.

 Mereka pun berpelukan. Sun Woo meminta ayahnya berjanji untuk tidak meninggal. Kyung Pil pun berjanji pada Sun Woo..

Kyung Pil tetap menyuruh Sun Woo untuk datang ke kota, tapi Sun Woo menolaknya dan mengatakan tidak akan pergi. Kyung Pil kesal dan menampar Sun Woo, "Ini pertama dan terakhir kalinya aku menamparmu"


Kyung Pil pun pergi meninggalkan Sun Woo sambil menangis. Sun Woo berusaha mengejar mobil ayahnya tapi usahanya sia-sia..

Sun Woo hanya bisa menangis sambil terus memanggil ayahnya..



Kyung Pil datang menemui Presdir Jin dan mereka saling menanyakan kabar masing-masing dan kehidupan mereka selama ini karena keduanya telah lama tidak bertemu..


Kyung Pil memberitahu bahwa mantan tunangan Presdir Jin, Eun Hye melahirkan seorang putra. Ia menceritakan betapa sengsaranya Eun Hye semasa hidupnya dan ia lah yang merawat & membesarkan putra Eun Hye..


Presdir Jin menyangkal anak itu dan menagatakan bahwa Eun Hye yang mengkhianatinya lalu pergi menemui Moon Tae Joo. Presdir Jin mengatakan bahwa anak itu pasti anak Tae Joo atau anak pria lain .


Mereka berdebat omongan. Akhirnya Kyung Pil mengalah dan meminta kebaikan Presdir Jin untuk mengurus Sun Woo karena hidupnya sudah tidak lama lagi.

 Presdir Jin dengan angkuhnya menyuruh Kyung Pil berlutut dan memohon padanya. Kyung Pil berlutut dihadapan Presdir Jin. Kyung Pil memohon Presdir Jin mau menerima anak tersebut. Presdir Jin tidak mau dan menganggap Eun Hye seperti seorang pelacur dan siapa tau anak itu adalah anakmu, Kyung Pil.

Kyung Pil geram mendengar perkataan Presdir Jin dan ia pun mencengkeram kerah Jin No Sik seraya mengatakan bahwa ia sangat berharap bahwa Sun woo benar0baner anak Tae Joo. Kasihan jika Sun Woo harus memilki ayah bajingan sperti mu presdir Jin. Mereka pun kemudian berkelahi.


Kyung Pil kalah tenaga. Akhirnya Presdir Jin menyerang Kyung Pil dengan membabi buta . Ia juga mencekik leher Kyung Pil hingga menyebabkan Kyung Pil tewas.

Perbuatan Presdir dilihat oleh Jang Taek yang tidak sengaja melihat dari luar jendela. Presdir kaget melihat Jang taek diluar jendela.



Jang Il mengajak sun Woo untuk makansup rumput laut dirumahnya karena hari ini Sun Woo berulang tahun. Sun Woo menolaknya karena hari ini ia sudah ada janji dengan ayahnya. Jang Il tidak percaya dan terus memaksa Sun Woo untuk datang kerumahnya. Sun Woo mengatakan ia tidak berbohong dan lagnsung berlari meninggalkan Jang Il


Saking terburu-burunya Sun Woo menabrak sesuatu dan ia terjatuh. Seketika ia langsung menyadari apa yang baru ia tabrak. Ternyata itu adalah kaki sebuah mayat yang tergantung di batang pohon.


Ia menoleh ke belakang unttuk memastikannya. Sun Woo menyadari bahwa mayat itu adalah mayat ayahnya dan ia berteriak histeris dan menangis.. "Ayaaaahhhhhhh..."


*Bersambung*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar, krn itu berarti kalian menghargai tulisan aku:))..