Minggu, 23 September 2012

[Recaps] Nice Guy Episode 3

Episode 3

 
Eun Ki sedang mengadakan dialog dengan para pekerja yang menuntut pengunduran dirinyaa.. Ternyata gak hanya berdialog saja, apara pekerja yang emosi melempari Eun Ki dengan telur, terigu dan lain sebagainya.. *uwwooo, mau demon apa mau bikin kue kok pake telur+terigu segala, hehehehhe, [abaikan !!]

Kini Eun Ki sedang berada di toilet untuk membersihkan diri, saat sedang berkeramas tiba2 ia terngiang akan suara Maru..
" Pewaris Perusahaan Grup Taesan, yang saat ini sedang menjabat sebagai Direktur.. Kasar, sombong, cerewet dan dinginn".. "Tidak punya teman, dan juga tidak mempunyai hobi selayaknya wanita, Mall, teater, golf adalah kehidupan pribadinya, satu-satunya hobi yang ia miliki adalah bersepeda motor"



Eun Ki menatap sebuah boneka barbie, ia tersenyum hangat seolah-olah itu adalah temannya.. *iris banget liat Eun Ki kayakgini, gak enak banget pasti gak punya temen, :s

Maru sedang berada di kantor polisi, tepatnya untuk menyelesaikan kasus pengancaman yang telah dituduhkan pada dirinya.. tentu saja yang melaporkan Maru atas tuduhan palsu itu adalah Jae Hee.. Akhirnya Maru angkat bicara, " Aku ingin bertanya, apakah di kehidupan nyonya, nyonya selalu memenjarakan orang lain yang tidak bersalah sedikit pun ?? untuk menghancurkan mereka ?? untuk membiarkan mereka kehilangan akal sehat, untuk membiarkan mereka menyerah pada hidup mereka ???.. "
 
 
Maru memanggil Jae Hee dengan panggilan nyonya di depan pengacara dan polisi.. Yaa, nyonya besar yang hobinya buat llaporan palsu, tuduh sana-sini, memenjarakan orang yang gak bersalah,, yeay, she is Jae Hee.. *taaa daddaa ddaaa..

Maru berhasil menyelamtakan Eun Ki yang hampir jatuh dari tebing.. Eun Ki mendadak histeris karena boneka kesayangannya jatuh, "Ibu Ibu Ibu.." .. Maru segera berusaha mengambil boneka tersebut.. Akhirnya Maru berhasil mendapatkan boneka itu, Eun Ki merasa lega dan senang mendapatkan boneka kesayangannya kembali.

Maru dan Eun Ki sedang berada di rumah sakit akibat kejadian di tebing yang mereka alami .. Dokter memberitahu bahwa Eun Ki mengalami patah tulang rusuk dan kaki terluka sedangkan Maru baik-baik saja.. Saat dokter bertanya tentang hubungan Eun Ki dan Maru, Eun Ki menjawab ia tidak mengetahui Maru.. *ckckck, mana balas budi mu Eun Ki???, atau gengsi kali yaa si Eun Ki..

Maru bangun dan mandapati dirinya berada di rumah sakit.. Ia melihat Eun Ki sedang memandang ke arahnya.. "kau membantu ku karena kau ingin aku mencabut gugatan kan?? aku tau orang seperti mu pasti punya motif tersembunyi di balik bantuan.."

"Jika kau telah dibantu seseorang seharusnya mengucapkan terimakasih dan jika kau melakukan kesalahan maka kau pun harus meminta maaf.. Orang tua ku buta huruf, mereka tidak berpendidikan, tetapi mereka selalu mengajari ku tentang beretika yang baik.. "

Eun Ki terkejut mendengar perkataan Maru, "baiklah, maka akan lebig baik lagi jika kita mulai sekarang berpura2 tidak mengenal satu sama lain"

Jae Hee menguping pertengkaran Eun Ki dan ayah, terdengar kalo ayah mempunyai rencana mengganti posisi Eun Ki dengan Jae Hee atau Eun Suk untuk menjadi ahli waris kekayaannya.. Jae Hee tetntu saja senang mendengar.. Ia lalu memeluk Eun Suk, "kau dan aku akan menjadi pewaris kekayaann.."

"kau harus mendapatkannya semuanyaa, jangan biarkan orang lain merebutnya dari mu.. "

Pengacara Ahn Min Young sedang berbicara dengan sekretaris Jo membahas tentang Joon Ha yang telah mengguakan aset perusahaan.. Pengacara Ahn adalah orang kepercayaan Jae Hee, untuk menetes kesetiaann sekretaris Jo maka ia meminta sekretaris Jo mengatakan semua yang ia ketahui.

 
Saat makan malam keluarga yang dihadiri oleh pengacara Ahn, Eun Ki justru tidak bisa menghilangkan Maru dari pikirannya.. Tanpa sadar ia menulis nama Maru berulang kali di kertas..

Suasana tiba2 menegang saat pengacara Ahn mendapat telepon dari dokter rumah sakit yang mengatakan bahwa Eun Ki bisa menjadi donor buat ayahnya.. Ayah terkejut, ia tidak mau menerima donor dari Eun Ki, Eun Ki sudah merasa sia2 jika ia protes..

Jae Hee berusaha bersikap manis dengan mengatakan bahwa sebaikya Eun Ki mendengarkan ayahnya.. * denger Jae Hee ngomong gituu, sumpah aneh bangett.. dasar nenek sihir, hhiiiyyy

Jae Hee ini memang ular kepala dua kali nyaa, lain yang dia bilang ke Eun Ki lain juga yang dia bilang ke Presdir Seo (suaminya, ayah Eun Ki)..

"dia bersikap seolah-olah ingin menjadi donor untuk ayahnya hanyalah agar kau merasa hutang budi lalu ia akan menggantikan posisi mu.." "ia ingin terlihat baik di depan mu, maka biarlah aku yang menjaga mu, menjaga mu dari sakit mu"..

Jae Hee lalu memotong-motong daging steak untuk diberikan kepada Presdir Seo.. *waaaww. manissnya sikap mu Jae Hee, pasti pake sakarin yaaa??

 
Kepura-puraan Jae Hee berhasil, karena Presdir Seo mengatakan bahwa ia ingin memberikan sebuah mall atas nama Jae Hee .. Seperti biasa Jae Hee berpura-pura menolak , "aku tidak pantas mendapatkannya, biarlah aku hanya menjadi istri mu dan iu bagi Eun Suk..".. "aku tulus mencintai mu, dan aku tidak membutuhkan apapun untuk cinta ku pada mu.." *hooeekksss, !

Presdir Seo menggengam tangan Jae Hee, "aku sangat egois, tapi aku ingin seluruh dunia atau bahwa kau adalah keluarga ku, istri ku dan ibu dari anakku.."

Eun Ki yang mendapat kabara tentang renvcana ayahnya untuk menikahi Jae Hee di depan publik merasa terpukul, ia mengambil boneka nya dan mengingat ketika ibunya pergi meninggalkan rumah..

 
Presdir Seo membuang semua boneka yang Eun Ki miliki, hanya satu yang ibu simpan untuk Eun Ki, sehingga Eun Ki merasa senang.. Namun, ibu terlanjur sakit hati dan memeutuskan untuk meninggalakan rumah.. ibu mengajak Eun Ki tapi Eun Ki menolak,..

"Aku tidak akan pergi kemana pun sampai apa yang menjadi milikku kembali pada ku, aku tidak ingin hidup seperti mu iu, kau pengecut yang hanya bisa lari dari rumah.. tunggu aku ibu jika nanti aku menang, maka aku akan hidup bersama mu.."


Melihat bonekanya, sekretaris Eun Ki mengatakan bahwa Maru yang memberikannya, Maru juga telah menolak hadiah dari Eun Ki.

Eun Ki memutuskan untuk ke rumah sakit untuk bertemu Maru, namun Maru telah pulang dari rumah sakit..

Maru mendapatkan telepon dari Choco yang mengatakan bahwa ia akan pergi ke ibu yang melahirkannya.. Telepon terputus, Maru mencoba menelepon kembali..

Jae Hee mengikuti maru pulang, saat itu pula pengacara Ahn menariknya untuk tidak mengikuti Maru sampai ke rumahh.. Maru pulang dan mendapati Jae Gil sedang spa bersama pacar baru Jae Gil.. Pacar Jae Gil terpesona melihat Maru , " omo, kau tampan sekalii.. ".. Jae Gil sewot, "jelas saja ia tampan karena ia operasi plastik..".. *huahahahahahha

Jae Hee pergi, Maru yang keluar justru menemukan Eun Ki.. "bagaimana bisa kau tinggal di temapat seperti ini??.. apa ini rumah mu??.. apa ini dibangun dari sisa-sia bangunan??"

Eun Ki mengatakan kalu Maru membuatnya merasa buruk tapi itu tidak berarti apa-apa, Maru mendekati Eun Ki dan bertanya, "apa kau menyukai ku..??" *nah lho, kenaa dehh, ahahhaha'

Eun Ki gak berkutik, Maru mengetahuinya, ia yakin bahwa kata-kata Eun Ki yang buruk tentang dirinya adalah bohong..

"apa?? tertarik pada mu?? tentu itu hal yang sangat buruk bagiku.." "aku hanya tidak ingin punya hutang budi pada siapa pun.."

Maru mengatakan ia akan mencatat hutang-hutang budi Eun Ki padanya.

Kepergian Choco tidak berlangsung lama, karena ia menelpon Maru dan mengatakan wajah ibunya memar, ia mengatakan tidak ingin tinggal dengan ibunya... Dan sekarang seorang ajushi sedang mengejarnya..

Maru dan Eun Ki berada di dalam mobil bersiap untuk menolong Choco.. di dalam mobil Eun Ki terus bertanya mengapa Maru menolak hadiah darinyaa.. Maru hanya diam saja.. Eun Ki terus mendesak Maru menjawab pertanyaannya..

"apa kau ingin hadiah yang lebih dari itu??" .. " yaa, aku ingin hadiah yang seratus kali lipat berharga daripada yang kau berikan itu.., apa kau akan memberikannya??" Eun Ki terdiam..

 
 "Karena kecelakaan itu aku sedikit tertarik dengan mu, sebelumnya aku sama sekali tidak menyukai wanita seperti mu.."

Eun Ki memaksa Maru untuk menghentikan mobilnyaa, ia ingin pergi.. Tapi Maru mengatakan bahwa ia tidak akan berhenti sebelum tiba ditempat Choco.. Eun Ki menatap Maru, "bagaimana bisa ia berubah selera begitu, dan tertarik dengan wanita tempramental dan perawan tua seperti Seo Eun Ki.."

Eun Ki masih menatap Maru, ia sepertinya ingin mengetahui Maru lebih dalam.. Maru mencoba untuk tetap staycool.. Sampai di pedesaan, Maru menyurh Eun Ki turun dan segera naik bus ke Seoul. 

 
 
Mereka sampai di sebuah kedai, dan melihat ibunya sedang dipukuli seorang pria.. Maru emosi dan terjadi perkelahian antara keduanya .. 

Maru berhasil mengalahkan pria itu, namun tiba2 ibu menghentikan Maru, ia membela pria tersebut,.. Choco yang baru saja datang lalu mencoba menahan ibu..Maru pergi, Eun Ki segera menyusulnya dan menemukan Maru sedang melamun, Eun Ki menawarkan diri untuk menemani Maru..

Maru kembali menemui ibu dan Choco, ibu menyuruh Choco untuk kembali pada Maru.. "aku akan tetap memilih pria itu dibandingkan anak gadis ku.."

Sebenarnya Maru dan Choco adalah saudara 1 ayah tapi lain ibu.. "Beritahu aku jika Choco akan menikah.."

Ibu pun menyuruh mereka pergi, saat membalikkan badan ibu menangiss..

 
Saat di dalam mobil Choco bertanya pada Eun Ki tentang siapa dirinya, Eun Ki hanya diam.. Maru menjawab bahwa mereka hanya kenal begitu saja tidak ada yang spesial.. "apakah unnie ini pacar opa??" "tentu saja bukan.."

Chcoco terisak dibangku belakang, mungkinkarena ia teringat kejadian tadi dan tentunya teringat akan ibunya.. Maru diam lalu menghidupkan radio untuk meredam suara tangis Choco.. Eun Ki bengong melihat reaksi Maru yang seperti itu.. Ia berharap Maru berbuat lebih kepada Choco.. Mungkin maksudnya Maru seharusnya menenangkan Choco..

 
 Jae Hee mendatangi rumah pengacara Ahn, ia menunjukkan botol anggur yang dibawanya.. Mereka pun minum bersama.. Jae Hee menceritakan bahwa ia adalah anak dari seorang pelacur dan ia pun tidak tau seperti apa ayahnya.. Bahkan ibu dan kakaknya pernah hendak menjual dirinya ke rumah bordil.. Maka jae Hee memilih untuk pergi dan ia pun tiba didaerah tempat Maru tinggal.. "pria itu, aku mencintainya sperti hidup ku sendiri".. "ia seperti rumah yang bercahay dan begitu hangat"..

 
Jae Hee melanjutkan ceritanya, bahwa Maru begitu baik mengorbankan hidupnya demi aku.. "aku lah yang membunuh pria itu, dan ia menutupinya dengan mengorbankan dirinya".. "dan aku kembali menyalahkannya untuk tetap bertahan hidup"..

"aku tetap ingin hidup seperti ini (berlimpah harta, dan sebagainya), untuk waktu yang lama.. jika aku sedang bermimpi maka aku tidak ingin bangun..".. "karena itu kau harus menolongku.." pinta Jae Hee.. Pengacar Ahn, hanya diam sambil meremas tangannya sendiri.

Presdir Seo terbangun tengah malam dan merasa sakit..

 
Maru mengantarkan Eun Ki pulang.. ia melihat Pengacara Ahn membantu Jae Hee turun dari mobil.. Jae Hee terlihat begitu mabuk akibat terlalu banyak minum..

"mengapa kau mempercayai ku, mempercayai seseorang yang telah mengabdi selama 25tahun kepada Presir Seo??"..

:aku tau kau tidak akan melakukannya..".. pengacar Ahn bertanya mengapa Jae Hee, Jae Hee menjawab bahwa ia tau kalo pengacara Ahn menyukai dirinyaa..

Jae Hee tiba2 mencium pengacara Ahn, Maru yang berada di dalam mobil melihat semuanyaa.. Eun Ki tidak melihat kejadian itu karena tengah tertidur..

 
Jae Hee terkejut saat melihat Maru keluar dari dalam mobil.. Maru membuka kan pintu Eun Ki dan membantunya melepaskan sabuk pengaman.. "terimakasih Maru..".. Melihat jae Hee disitu, Eun Ki pun mengajak Maru untuk bertemu kembali.. " Mari kita bertemu lagi Maru, kita berdua besok, bahkan lusa dan hari berikutnya juga.."

Eun  Ki tersenyumm pada Maru, dan mereka pun saling tersenyum..


 ~END~



Source : headsno2 @dramabeans






























































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar, krn itu berarti kalian menghargai tulisan aku:))..